Panduan Membuat BMC yang Baik dan Benar
Bisnis model canvas adalah alat representasi visual yang
dapat menjelaskan secara komprehensif sebuah proses bisnis. Dengan tools BMC
ini, kita dapat memahami sebuah bisnis secara garis besar tanpa harus membuat
dokumen bisnis plan panjang lebar.
Cara Membuat BMC
Pada dasarnya, BMC berisi 9 blok yang akan diterangkan lebih
lanjut di bawah. Cara mengisinya sendiri tergantung dengan kebutuhan bisnis
Anda. Tiap bisnis, bisa beda cara urutan mengisinya. Penulisan business model
canvas bisa dimulai dari penawaran (offer-led), resources yang kita punya
(resource-led), customer yang sudah kita kenal (customer-led), dana yang kita
punyai (finance-led), atau benar-benar random (multiple centre-led).
Untuk mempermudah pemahaman Anda terhadap BMC, saya akan
menciptakan sebuah perusahaan virtual yang BMC-nya akan kita buat bersama-sama.
Sebut saja, Minimalist Hydrofarm Jakarta. Sebuh perusahaan yang menyediakan bibit
tanaman buah dan sayuran yang di produksi langsung dari perkebunan di rumah.
1. Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk/jasa Anda. Customer segments adalah penggolongan orang-orang yang mungkin tertarik dengan produk/jasa Anda.
Kategori di dalam Customer Segments.
·
Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis
kebutuhan dan masalah yang sama.
·
Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
·
Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan
berbeda tetapi dalam satu kategori.
·
Diversified : segmen pasar yang memiliki
kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
·
Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih
pasar segmen pasar yang saling tergantung.
Pada bisnis Minimalist Hydrofarm Jakarta ini saya
menggunakan Niche Market. Permasalahan yang lingkungan saya hadapi adalah
kebutuhan akan mengisi waktu luang di masa pandemi ini dengan memanfaatkan
lahan di pekarangan rumah. Customer segments pada usaha saya merupakan
mahasiswa, ibu rumah tangga dan lansia dalam rentang waktu usia 18-60 tahun ke
atas di daerah jabodetabek.
2. Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat
bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa
solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan.
Kategori di dalam value proposition.
·
Newness : produk / jasa yang baru yang belum
pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.
·
Performance: produk / jasa yang ditawarkan
meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.
·
Customization: produk / jasa yang ditawarkan
berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang
beragam/berbeda.
·
Getting the Job Done : dengan membeli brg
tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.
·
Desain (Design) : menawarkan nilai artistik
lebih dr sekedar fungsional.
·
Status (Brand) : merk yang high class memberi
social status kepada pembelinya.
·
Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing
atau sesuai dengan ciri customer segmennya.
·
Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang
ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.
·
Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan
produk / jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti
garansi.
·
Akses (Accessibility) : mempermudah akses
customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.
·
Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan
produk / jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.
Pada BMC Minimalist Hydrofam Jakarta saya mengisi value
proposition sesuai dengan kategori di atas, yakni Minimalist Hydrofarm Jakarta
menyediakan bibit buah dan sayuran hidroponik langsung dari perkebunan di rumah.
3. Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.
Kategori di dalam channel.
·
Direct : sales force, web sales, own stores.
·
Indirect : partner stores, wholesaler.
·
Awareness : tahap awal menginformasikan ke
customer.
·
Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi
value proposition yang ditawarkan.
·
Purchase : cara-cara customer melakukan
pembelian.
·
Delivery : cara menyampaikan value proposition
(produk/jasa) kepada customer.
·
After Sales : customer support setelah terjadi
transaksi.
Minimalist Hydrofarm Jakarta menggunakan beberapa kategori
di dalam channel di atas.
·
Direct: mengadakan grand opening yang dilakukan
di rumah pemilik Minimalist Hydrofarm Jakarta.
·
Indirect: mempromosikan produk Minimalist
Hydrofarm Jakarta di festival tanaman buah dan sayuran terdekat.
·
Awareness: menggunakan social media dan internet
untuk mempopulerkan Minimalist Hydrofarm Jakarta.
4. Customer
Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments.
Kategori di dalam customer relationship.
·
Transactional: beli putus saat itu juga.
·
Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda
dengan pelanggan.
·
Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani
pelanggan Anda.
·
Self Service: Pelanggan melayani dirinya
sendiri, biasanya di bisnis retail.
·
Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu
ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS (software as a service atau perangkat
lunak berbentuk layanan).
·
Community: Anda menciptakan komunitas untuk
pelanggan.
·
Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan
sesuatu untuk bisnis Anda.
Untuk Minimalist Hydrofarm Jakarta menggunakan Transactional
berupa pelanggan datang ke toko dan kami akan memberikan promo offline mingguan
dan Automated Service pelanggan bisa membeli produk kami melalui website www.minimalisthydrofarmjkt.com
. (misalnya)
5. Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), Anda perlu menjabarkan struktur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.
Kategori di dalam revenue stream.
·
Asset Sale: penjualan produk secara fisik.
·
Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya
menggunakan produk/jasa.
·
Subscription Fees: biaya berlangganan.
·
Lending/renting/leasing: biaya
peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
·
Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.
Pada Minimalist Hydrofarm Jakarta cara mendapatkan
pemasukan, melalui:
·
Modal usaha pemilik Minimalist Hydrofarm
Jakarta.
·
Investasi pihak ketiga.
·
Penjualan bibit buah dan sayuran hidroponik.
(Asset Sale)
·
Sistem bagi hasil melalui kerja sama dengan
pedagang yang menitipkan produk di Minimalist Hydrofarm Jakarta.
6. Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana Anda bisa menciptakan value preposition perusahaan. Key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.
Kategori di dalam key activities.
·
Production : aktivitas merancang, membuat,
mengirimkan produk.
·
Problem Solving : aktivitas operasi yang
biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia
jasa.
·
Platform Network : menjadi tempat atau
wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi
atau membangun network.
Untuk Minimalist Hydrofarm Jakarta menggunakan Platform
Network, yakni:
Menyuplai bibit tanaman buah dan sayuran dari petani lokal berkualitas dan di produksi langsung dari perkebunan di
rumah.
7. Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya.
Kategori di dalam key resources:
·
Physical asset : fasilitas pabrik,
gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
·
Intellectual : brand, hak paten, copyright,
database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan
·
Human : tenaga kerja
·
Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash,
credit, obligasi, saham
Key Resources Minimalist Hydrofarm Jakarta:
·
Intellectual: paten merk Minimalist Hydrofarm
Jakarta.
·
Human: tenaga kerja berkualitas yang paham akan
bibit tanaman buah dan sayuran untuk di produksi kembali.
·
Financial: modal awal sebesar 10 juta rupiah
untuk menjalankan Minimalist Hydrofarm Jakarta.
8. Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.
Pada Minimalist Hydrofarn Jakarta key partnershipsnya,
yakni:
1. Petani bibit buah dan sayuran dengan kualitas bibit
terbaik.
2. Suplaier bahan dan alat pelengkap.
9. Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.
Cost struture Minimalist Hydrofarm Jakarta, yakni:
1. Penyediaan alat dan wadah bibit buah dan sayuran
hidroponik.
2. Penyediaan bibit buah dan sayuran hidroponik.
3. Biaya pemasaran.
4. Tenaga kerja atau karyawan Minimalist Hydrofarm Jakarta
Komentar
Posting Komentar